Minggu, 27 Mei 2012

belom jadi

Sebentar lagi uas, tapi features pulau pramuka belom jadi :"(
Inspirasi gue belom nemplok nih maish jalan-jalan ke mana tau :"(


Jurusan Bahsa Indonesia tuh asik banget, tapi harus kreatif :D

Siapakah Dia??

Ini cerpen aseli buatan gue. kalo ada yang ngeview blog gue cb dikasih sedikit komentarnya :D




                                                SATU

“KRING..KRING..KRING!!!”
Handphone (HP) ku berdering dan sudah lebih dari seribu kali. Menyebalkan ketika si pengguna nomor itu memanggilku, itu hanya missed call saja. Sekalinya nelpon juga gak ada suaranya.
“Heran maunya apa sih tuh orang! Dasar Cumi (Cuma Missed Call)! Gak tau apa sekarang udah jam satu pagi?!” Gerutu ku kepada si cumi.
                                                *****
Keeseokan harinya di sekolah aku datang dengan mata yang sembab karena harus terbangun gara-gara si cumi. Waktu sudah menunjukkan pukul 06.05 WIB, sebagian teman-teman ku belum datang karena terjebak macet dan terkena hujan. Sekarang memang musim hujan, dan itu yang membuat aku merasa ngantuk dan ingin lebih lama diam di atas tempat tidur.
“Pagi Ratu Lebah.” Sapa Rio sahabat ku
“Pagi Yo.” Aku meresponnya dengan nada yang cukup bete bin ngantuk
“Kenapa lo Tu, kok muka lu kusut gitu trus lemes gitu kayaknya? Cerita dong!” Wajah Rio pun berubah jadi bingung
“ Biasa Yo....” Singkat saja jawabku
“Ohh...gue tau deh! Pasti gara-gara si Cumi yah? Cieee Ratu Lebah” Ledek Rio
“Yeee apaan sih lo malah ngeledek gue gitu.” Marahku kepadanya
Sudah pukul 06.30 WIB. Jadwal pelajaran pertama adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Pelajaran favoritku.                                                                                                                                    *****
Tak terasa tiga jam pelajaran Bahasa Indonesia berakhir juga. Bu Aulia mengajarkan kami tentang puisi, macam-macam puisi dan bagaimana caranya membuat puisi. Ternyata membuat puisi tidak sesulit yang aku bayangkan. Bu Aulia mengajarkan kami bagaimana membuat puisi yang mudah. Ternyata kami dapat membuat puisi dari nama kita. Biasanya pusi seperti itu biasa disebut puisi Akrostikon. Puisi Akrostikon adalah puisi jika dibaca huruf awalnya tiap larik akan membentuk kata. Sehingga Bu Aulia memberikan kami tugas membuat puisi akrostikon dengan tema Sahabat, yang akan dikumpulkan akhir smester ini sebelum lulus.
“Ratu Lebaaaaaah. Tungguin gue!!!” Teriak Rio dari kejauhan yang sengaja memang gue tinggalin karena dia sibuk godain cewek-cewek di sekolah
“Iye.” Jawabku singkat sambil memikirkan siapa sebenarnya Cumi itu??!
“Udah dong Tu jangan bete-bete gitu. Tuh liat muka lo udah ada dua puluh lipetan sampai lecek tuh muka kayak nenek-nenek. Hahaha.” Ledek Rio yang sebenarnya mau menghiburku
“.......” Aku hanya diam tanpa merespon sepatah kata pun omongan Rio
*****




DUA

            Sesampainya aku di rumah.  Aku langsung menuju ke kamar mandi. Kira-kira lima menit aku mandi, tiba-tiba teleponku berdering. Aku abaikan saja telpon itu karena aku sudah bisa menduga bahwa itu adalah si Cumi!
Setelah kurang lebih tiga puluh menit aku mandi. Aku lihat HP ku, dan ternyata ada dua belas missed call  yang masuk. Tiba-tiba si Cumi menelpon ku lagi. Ketika aku angkat telpon itu, langsung dia matikan lagi.
Bete sih....tapi yasudahlah aku harus berfikir postif, bahwa dia adalah seorang pengagum rahasiaku yang mungkin malu untuk berteman dengan ku.
                                                *****
Sekitar pukul 05.00 WIB, tiba-tiba saja si Cumi mengirimkan aku sebuah pesan singkat.
Selamat pagi Ratu cantik. Jangan lupa solat subuh dan sarapan yahn sebelum berangkat sekolah. Maaf kalau selama ini aku sering mengganggu kamu. Aku hanya ingin berteman dengan kamu tetapi aku malu. J
Lumayan lega dan heran sih. Lega karena di akhirnya nggak hanya missed call tapi juga dia mengirimkan sebuah pesan singkat, dan heran karena apa yang aku pikirkan kemarin malam sama dengan apa yang dia ucapkan tadi.
                                                *****
Sesampainya di sekolah. Aku menunjukkan pesan singkat itu kepada Rio. Tetapi respon Rio ya seperti biasanya, hanya meledekku. Memangnya dia kira aku senang apa dibuat penasaran seperti ini?! Huh.
“Tu, hari ini lo ikut Penambahan Materi (PM) nggak?” Tumben banget mimik dia bertanya serius kayak gitu
“Hm..iyalah Yo. Emang lo nggak?” Gue jawab dengan santainya
“Gak tau nih Tu, gue ngerasa kepala gue agak pusing.” Katanya sambil memegang kepalanya yang sakit
“Halah alaesan aja lo ah.” Ledekku sambil memegang kepalanya
“Serius Tu. Gue tuh nggak tidur udah dua hari.” Jelasnya kepadaku
“Lah kok bisa??” Aku pun mulai penasaran
“Gara-gara gue buat puisi akrostikon. Biar bagus Hehehe” Katanya
“Yaelah lebay lo ah. Gue aja biasa aja.” Ledekku sambil membuka bungkus permen karet
“Beda lah gue sama elo. Lo kan gak bisa buat puisi dengan hati.” Ledeknya
“Siaul!” Aku menjawabnya sambil mengunyah permen karet
                                                *****
                       








                                                TIGA

Setelah hampir empat bulan si Cumi “menghatui” hidupku, tiba-tiba saja aku tak “dihantui” olehnya lagi kira-kira dua minggu. Mungkin si Cumi satu angkatan denganku, karna memang semua anak kelas XII sedang sibuk-sibuknya belajar untuk kelulusan bulan April nanti.
Aku dan Rio yang sudah tiga tahun bersahabat tidak pernah saling suka. Kami murni bersahabat. Rio adalah satu-satunya teman cowok yang asik, baik, pengertian, dan dewasa. Rio dan aku memang pernah memiliki pasangan, tetapi diantara kami tidak ada yang saling menjatuhkan, melainkan saling memberi semangat dan motivasi serta solusi jika ada salah satu dari kita dan pasangan kita sedang ada konflik.
Sedikit terlintas dibenakku tentang Rio
“Rumahku dan Rio juga tidak terlalu jauh. Rumah Rio dari rumahku hanya cukup dengan waktu sepuluh menit untuk sampai ke rumahnya. Orang tua kami juga sudah saling kenal. Kakak-kakak dan adik Rio pun sudah mengenalku. Jadi, dengan melihat kenyataan tersebut, yang sering menghubungi aku alias  Cumi bukanlah Rio sahabat terbaikku.” Kataku sambil berkata di depan cermin kamarku

                                                *****            
SATU BULAN KEMUDIAN
Hari ini pelajaran Bu Aulia, berkenaan dengan sebuah puisi akrostikon yang bertema sahabat. Aku tidak tahu apakah nilai yang akan diberikan Bu Aulia akan memuaskan atau malah mengecewakan?
Satu per-satu nama teman-teman dipanggil mulai dari abjad ‘A’, dan sekarang sudah sampai pada abjad ‘P’ dan sebentar lagi giliran abjad ‘R’, karena tidak ada di kelasku yang huruf depannya ‘Q’.
“Ratu Janeta.” Panggil Bu Aulia
“Iya bu” Jawab ku
Tepuk tangan  teman-teman sekelas dan senyuman motivasi sahabatku menambah semangatku dan mengurangi sedikit gerogiku.
Rangkaian senyuman mu
Aku disini
Tak menyesal karna aku t’lah mengenal mu
Ungkapan terima kasih kepada Tuhan yang telah mengirimkan sahabat terbaik seperti mu
            Jangan pernah ini semua berakhir
            Aku hanya ingin sahabat seperti mu
            Nampak jelas bibir ini ingin ber-ucap
            Enggan untuk memulai
            Terima kasih sahabat terbaik-ku
            Atas segala kebaikan yang sudah kau beri untuk-ku

                                                *****
Tepuk tangan teman-teman, Rio, bahkan Bu Aulia sebelum dan sesudah aku membacakan puisi sangatlah berbeda.  Mereka seperti senang dengan puisiku itu.
“Eh Ratu lebah.” Sapa Rio
            “Apa?”
            “Selamat yah. Gue benar-benar gak nyangka ternyata lo bisa juga yah buat puisi sebagus dan sedalam itu.” Puji nya yang jarang-jarang dia ucapkan kepadaku
            “Hahha iya makasih ah Yo. Ini juga berkat lo. Sahabat terbaik gue.” Kataku sambil malu-malu
“Eh, dua minggu lagi kan kita akan mengikuti Ujian Nasional (UN). Bagaimana kalau kita makan-makan yuk!” Ajak Rio
“Lagi nggak ada doku.” Kataku (sengaja) biar ditraktir
“Gue deh yang teraktir lo. Gimana?” Ajak Rio
“Iya deh gue mau kalau diktraktir. Hehe” Kataku sambil ketawa
                                                *****









EMPAT

Teringat Dua Minggu Lalu
            Tak terasa UN sudah akan dimulai. Rasanya deg-deg-an, sedih, senang campur aduk, dan ketika UN selesai aku melihat Rio dan seketika itu aku teringat kejadian dua minggu yang lalu saat aku makan dengan Rio, dia menitipkan barang-barangnya kepadaku karena dia ingin ke kamar mandi. Tanpa sengaja tas Rio terjatuh dan semua barang-barangnnya yang ada di dalam tasnya.
Tiba-tiba terlihat dua HP terjatuh. Tak disangka Rio mempunyai HP lebih dari satu, karena setau aku dia hanya punya satu HP. Tanpa seijin Rio aku membuka HP yang belum pernah kau lihat itu. Satu per-satu aplikasi yang ada di dalam HP tersebut aku buka. Kontak yang ada di dalam HP itu hanya ada nomor-nomor aku, dan keluarganya saja.
Pertama aku melihat ada nama “aneh” yang terdapat di kontak tersebut, “Ratu Hatiku”. Begitulah kira-kira nama yang dia berikan untuk nomorku. Setelah itu aku membuka pesan-pesan singkat, ternyata hanya ada pesan-pesan singkat dariku saja dan sama sekali tidak ada yang lain.
Lalu aku membuka semua foto-foto di HP-nya, dan ternyata dia diam-diam mengkoleksi foto-foto ku dan sering memotret ku secara diam-diam di dalam kejauhan mata memandang.
Sekarang aku tahu siapa yang selama ini “mengahantui” ku. Antara sedih, senang dan kecewa karena telah mengetahui semua itu, walaupun dia tidak jujur denganku.
                                                *****
Tak beberapa lama kemudian Rio pun datang. Aku diam sejenak lalu aku mananyakan maksud dari semua itu. Aku memaksa Rio untuk menjelaskan semuanya kepadaku, walapun aku tahu aku sudah salah karena sudah lancang membuka-buka privacy Rio. Aku masih bingung alasannya mengapa dia tidak mau jujur dengan ku? Apa karena ia tidak mau kehilangan ku jika dia jujur dia takut persahabatan kami hancur?
Akhirnya setelah menjelaskan semua itu, Rio pun mengungkapkan semua perasaannya kepadaku bahwa dia sempat cemburu ketika aku menjalin kasih dengan laki-laki lain dan merasa senang ketika aku putus dengannya.
                                                *****
Setelah kejadian kemarin, kami berdua pun resmi berpacaran dan berkuliah di tempat, fakultas, jurusan dan kelas yang sama.


                                                SEKIAN

un dan snmptn


hmm..starting to blog!
YEAY!!
fiuh fiuh, uts udah selesai tapi uas belum. its mean that tugas-tugas masih berhamparan. -,-
Dulu, gue abyangin kuliah itu asik cuma bawa binder, pake baju bebas plus celana jeans, bisa tampil cantik tanpa harus bawa yang berat-berat. But now? Beraat, jauh, tapi tetep cantik *wink*.
Syukur alhamdulillah bisa dapet negeri ya walaupun jauh.
ngomong-ngomong negeri, jadi inget satu tahun lalu gimana senengnya gue abis dapet kelulusan UN trus dapet pengumuman SNMPTN UNDANGAN. WOOOOW! that was wonderful event.
Gue rasa cuma gue yang gak mau masuk UI atau UNPAD atau UNSOED dan semacamnya. Ya memang karna gue mau jadi guru di UNJ.
SELAMAT YA BUAAT YANG UDAH LULUS UN DAN SNMPTN UNDANGANNYA!! MUAH